Penyelundupan rokok ilegal di Indonesia seperti air virus yang bebas menyebar.
Direktorat Bea dan Cukai dituntut untuk kerja ekstra untuk memerangi rokok ilegal dari luar negeri. Utamanya yang masuk dari jalur Batam, Kepulauan Riau.
Tak tanggung-tanggung, sekali melakukan aksi pemain rokok ilegal bisa penyelundupan jutaan batang rokok ke Indonesia. Seperti aksi yang berhasil dibekuk Polisi Air Polda Riau pada 4 Juli 2020 aksi penyelundupan rokok ilegal sebanyak 1.062 kardus atau senilai Rp5 miliar.
Namun, aksi itu hanya satu yang berhasil digagalkan. Ditengarai masih banyak aksi penyelundupan yang berhasil lolos dari pengawasan.
Dugaan ini muncul dengan alasan masih banyaknya peredaran rokok ilegal yang masih mudah ditemui di pasaran.
Menariknya, kenapa Indonesia kini menjadi surga bagi penyelundupan rokok ilegal? Padahal Indonesia adalah salah satu negara penghasil tembakau dan rokok terbesar di dunia?
Harga Rokok di Indonesia Lebih Tinggi
Kenaikan tarif cukai rokok yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan memang bertujuan untuk membuat harga rokok menjadi mahal. Sehingga, angka perokok menjadi turun.
Tetapi, yang terjadi adalah angka produksi rokok di tanah air memang terlihat stagnan. Perokok sepertinya telah berkurang. Ya, berkurang perokok yang mengonsumsi rokok ilegal. Sebagian perokok memilih untuk mengonsumsi produk alternatif yakni dengan melinting sendiri dan mengonsumsi rokok ilegal.
Tingginya permintaan rokok dengan harga murah ini yang membuat Indonesia menjadi surga bagi rokok ilegal dari luar negeri. Kini, negeri penghasil tembakau ini menjadi jujugan bagi peredaran rokok.
Alasannya, sudah tentu, jumlah perokok yang besar. Juga karena harga rokok di Indonesia relatif jauh lebih tinggi daripada di negara asal.
Lemahnya Pengawasan Garis Pantai
Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada. Hal ini yang membuat pengawasan bagi masuknya barang ilegal menjadi lebih mudah.
Banyaknya jalur tikus yang ada di Indonesia membuat pengawasan pantai sulit dilakukan. Dengan kerja serius saja aparat yang ada kesulitan membekuk pelaku penyelundupan. Apalagi, ditengarai aparat yang ada tidak serius menangani masuknya rokok ilegal dari luar negeri.
Ditjen Bea dan Cukai Tidak Serius Memerangi Rokok Ilegal
Ketidakseriusan aparat dari Dirjen Bea dan Cukai ini terlihat dari longgarnya pengawasan yang ada. Serta operasi tangkap tangan yang dilakukan tidak pernah mengusut jaringan distribusi rokok ilegal hingga ke hulu, para penampung besar yang mendatangkan rokok ilegal dari luar negeri.
Sehingga sampai sekarang, aliran rokok ilegal ke Indonesia masih tinggi.
Padahal, dengan masuknya rokok ilegal membuat pemasukan negara melalui cukai rokok menjadi berkurang. Selain itu, dampak dari keberadaan rokok ilegal menjadi pukulan telak bagi industri hasil tembakau di tanah air.
Tak hanya pabrikan yang kena imbasnya, serapan tembakau hasil produksi petani dalam negeri juga berkurang akibat banjirnya rokok ilegal dari luar negeri.