Sukun Special Baru: Rasa Gurih yang Susah Dilupakan

sukun special baru

Sudah sejak lama saya mengamati rokok Sukun Special Baru. Namun, saya belum sempat mencobanya. Kebetulan, karena melihat tagline-nya Beda Masa Satu Rasa, saya mendapatkan kesempatan untuk mencicipinya. 

Kemasan Rokok Sukun Special Baru

Warna hijau dan kuning sangat kental di kemasan rokok Sukun Special Baru. Warna hijau terlihat dominan dari depan dan belakang. Sementara warna kuning tersaji di samping kanan dan kiri.

Baik depan maupun belakang, desainnya mirip. Tulisan Sukun Special Baru. Yang unik adalah huruf S dan K yang dibiarkan memanjang dengan warna huruf putih. Sedangkan kata special dicetak miring dengan warna huruf kuning. 

Saya sempat hampir salah menuliskan kata special. Saya kira PR. Sukun Wartono Indonesia melakukan salah ketik. Yang seharusnya spesial menjadi special. Namun, setelah saya amati lagi, memang benar penulisannya, yaitu special. 

Dalam sebuah kalimat di bahasa Indonesia, penggunaan kata non-bahasa Indonesia memang ditulis miring atau italic. Oleh karena itu, tidak heran apabila penulisan kata special menjadi miring. 

Di bawahnya kata special, ada kata Baru. Yang dari dulu tetap ada adalah logo buah sukun yang berada di pojok kiri depan atau belakang. 

Lalu, di samping kiri terdapat informasi berupa pelarangan penjualan produk tembakau kepada anak di bawah usia 18 tahun dan perempuan hamil. Selain itu, terdapat barcode dan informasi tar serta nikotin. 

Di bagian penutup bawah terdapat informasi pabrik dan kode produksi. Sementara, pita cukai melekat di samping kanan. Ini membuktikan bahwa rokok ini adalah produk legal. 

Rasa dan Aroma Special Baru

Grenjeng warna hijau yang mengkilat langsung menyita pandangan mata saat membuka bungkus rokok ini. Kemudian, ketika saya perlahan membuka bungkus rokoknya, aroma perpaduan tembakau dan cengkeh cukup kuat. Bagaimana dengan soal rasa? Ini yang butuh pembuktian. 

sukun special baru

Saat diisap pertama kali, tarikannya cukup halus. Ini berbeda dengan Sigaret Kretek Tangan (SKT) pada umumnya yang biasanya tarikannya berat. Sedangkan, SKT Sukun Special Baru justru tidak. 

Rasanya benar-benar gurih. Ada sedikit pedas tapi tidak terlalu mengganggu. Ini menjadi perpaduan rokok yang sempurna. Dan saya kira, rokok Sukun Special Baru dapat menjadi rokok favorit para tongkrongan. 

Soal harga, janganlah khawatir. Dengan harga Rp12.000, Anda sudah bisa mendapatkan rokok sejumlah 12 batang. Ah, memang menyenangkan. 

Akan Ada Kemasan Baru dari Sukun?

Isu kemasan baru untuk semua rokok sedang berembus kencang. Apalagi ini diperkuat dengan kehadiran Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK). Rancangan tersebut mengisyaratkan bahwa bungkus rokok menjadi bungkus polos. 

Klaim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah bungkus rokok tidak polos karena masih mencantumkan tulisan merek. Namun, ada yang meleset dari klaim tersebut. Betul tidak polos, tapi warnanya menjadi seragam. Warna Pantone 448C. Warna yang diklaim Wikipedia sebagai warna terjelek di dunia. 

Tidak hanya persoalan warna melainkan tulisan pada merek. Dibuat seragam dengan ukuran huruf tertentu. Tentu saja ini akan menyulitkan perokok untuk membeli produk tersebut. Sebab, semuanya akan terlihat sama. 

Oleh karena itu, yang berbahaya adalah industri kecil seperti Sukun dan rokok-rokok golongan II lainnya. Mengapa begitu? Sebab, saat ini trennya berubah. Banyak konsumen yang beralih ke golongan II dan III.

Andai kemasan rokok dibuat sama maka akan sulit membedakan mana yang rokok golongan I, II, dan III. Sebab, tidak bisa terlihat dari warna. Hanya sekadar tulisan. 

Tampaknya giat banget Kemenkes untuk bikin aturan rokok yang menyusahkan. 

Artikel Lain Posts

Paling Populer