Setelah lebih dari dua minggu menjadi Presiden Indonesia yang ke-8, timbul pertanyaan dari benak penggiat Industri Hasil Tembakau. Bisakah Prabowo Subianto membatalkan rancangan peraturan menteri kesehatan (Permenkes)?
Ya, rancangan itu bikin resah banyak orang, kecuali Kementerian Kesehatan. Sebab, rancangan tersebut akan membinasakan rezeki penggiat Industri Hasil Tembakau. Bahkan, INDEF telah memprediksi bahwa akan ada pengangguran baru sejumlah 2,2 juta pekerja.
Kalau sudah ada prediksi seperti itu, masa ya masih tetap ingin memaksakan rancangan harus sah? Kan akan aneh. Semestinya orang-orang yang terlibat dalam perumusan kebijakan tersebut sadar. Tidak akan ada manfaatnya mengesahkan rancangan tersebut.
Beranikah Prabowo Batalkan Rancangan Permenkes?
Memang butuh lebih dari sekadar keberanian untuk membatalkan rancangan tersebut. Namun, jika mau memandang lebih jauh, apa yang Prabowo lakukan terhadap rancangan Permenkes akan menentukan nasib penggiat IHT.
Semestinya Prabowo belajar dari peristiwa-peristiwa sebelumnya terkait lahan tembakau menyempit, dan karena itu, terjadi impor. Sebagai mantan ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo harus berkomitmen untuk melindungi pertanian Indonesia.
Oleh karena itu, cara paling mudah, tentu saja tidak menaikkan cukai rokok. Namun, jika hal tersebut masih terjadi pembahasan yang alot, alangkah lebih baik tidak mengesahkan rancangan peraturan menteri kesehatan adalah hal bijak.
Toh, tidak ada gunanya juga mengesahkan rancangan tersebut. Terlebih, dari proses awalnya saja sudah tidak adil. Kementerian Kesehatan tidak melibatkan kementerian-kementerian lain seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perdagangan.
Nah, dengan demikian, semestinya tidak alasan bagi Prabowo untuk tidak mengesahkan rancangan tersebut. Kekhawatirannya, jika mengesahkan, akan terjadi pemusnahan massal terhadap Industri Hasil Tembakau. Itu artinya lebih dari 10% APBN akan berkurang.
Apalagi penerimaan cukai selalu dibebankan kepada cukai rokok yang mana menyumbang lebih dari 90%. Sedangkan yang lainnya, adalah sisanya.
Nah, sekarang, kehadiran rancangan Permenkes bikin orang-orang khawatir. Maka dari itu, mohon dengan sangat Prabowo perlu intervensi agar rancangan Permenkes tidak perlu disahkan.
Pertanyaannya, bisakah Prabowo membatalkan rancangan Permenkes? Apakah dia berani membela Industri Hasil Tembakau?