OPINI

Sponsor Rokok di Dunia Olahraga

Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, tidak lagi terlihat sponsor rokok hadir di dunia olahraga. Seingat Mbah, terakhir adalah Dji Sam Soe (2009) yang mensponsori Copa Dji Sam Soe (2005-2009). Setelah itu, ga ada lagi.

Padahal, dari sponsor rokok lah, banyak atlet-atlet terbaik Indonesia lahir. Mulai dari tenis, tenis meja, bulutangkis hingga sepak bola. Lalu, siapa saja sponsor rokok dan atlet-atlet tersebut? Pelan-pelan kita bahas dulu, ya.

Tenis dan Wismilak

Wismilak Internasional adalah turnamen tenis perempuan kelas tiga, dua kelas di bawah Grand Slam. Sejak 1994-2006, Wismilak banyak menghadirkan atlet-atlet internasional seperti Elena Dementieva, Svetlana Kuznetsova, hingga Lindsay Davenport.

Indonesia, sebagai tuan rumah, menghadirkan Angelique Widjaja dan Wynne Prakusya. Jika Angie mengikuti pada tahun 2001, 2004, dan 2006, Wynne mengikutinya pada 2005.

Selama kurun 12 tahun terakhir (1994-2006) tenis Indonesia mendapatkan sorotan positif di mata petenis-petenis dunia. Banyak petenis dunia yang menjadikan turnamen Wismilak Internasional sebagai pemanasan sebelum turun di Grand Slam.

Tetapi, kans petenis-petenis Indonesia menunjukkan kemampuannya di hadapan petenis dunia sirna setelah Wismilak mundur menjadi sponsor pada 2007. Wismilak mundur, prestasi tenis Indonesia hancur.

Tenis Meja dan Gudang Garam

Kehadiran Perkumpulan Tenis Meja (PTM) Surya Gudang Garam pada 1982 menjadi masa emas tenis meja Indonesia. Pembinaan atlet hingga investasi dana sebanyak 3 miliar per tahun menjadi alasan petenis meja Indonesia berkibar.

Nama-nama seperti Rossy Sjech Abu Bakar, Bambang Sudarto, Edi Sutomo, hingga Toni Santoso adalah mereka yang mampu membawa prestasi Indonesia luar biasa.

Puncaknya, gelaran Sea Games 1993, PTM Surya mampu menyapu bersih emas segala sektor dan bahkan menjadi penyumbang terbesar medali emas bagi Indonesia. Bangga!

Tetapi, pada 2008, PTM Surya mulai memangkas pengeluaran. Di saat itulah, perlahan prestasi tenis meja Indonesia mulai menurun. Puncaknya, gelaran Sea Games 2009, tenis meja Indonesia gagal total. PTM Surya mundur, prestasi tenis meja Indonesia babak belur.

Sepak Bola dan Dji Sam Soe

Tidak hanya Wismilak dan Gudang Garam melainkan juga Dji Sam Soe yang memberikan sumbangsih kepada olahraga, lebih khusus sepak bola. Salah satunya melalui turnamen sepak bola bernama Copa Dji Sam Soe.

Gelaran yang diselenggarakan pada 2005-2010 menghadirkan 92 tim untuk berlaga. Hanya Arema dan Sriwijaya yang menjadi kampiun selama 5 tahun tersebut. Setelahnya, Dji Sam Soe tidak terlihat lagi menjadi sponsor untuk turnamen sepak bola.

Sepak Bola dan Djarum

Djarum bukan perusahaan rokok pertama yang tercantum dalam jersey pemain sepak bola di Indonesia. Sebelumnya ada Dunhill dan Kansas. Namun Djarum lah yang paling lama menggelar liga sepak bola Indonesia.

Pada 2005-2007, sepak bola Indonesia memiliki liga bernama Liga Djarum. Lalu, 2008-2011 bernama Djarum Indonesia Super League (ISL). Setelah Djarum hengkang, kita semua tahu sepak bola Indonesia terbelah menjadi kubu-kubu, dan akhirnya sempat diskors FIFA.

sepakbola djarum

Sumber: antara foto

Djarum sebenarnya tidak berhenti untuk urusan sepak bola, tetapi lebih tepatnya hiatus. Sebelum pandemi, Grup Djarum kembali turun gunung untuk pembinaan sepak bola Indonesia.

Program latihan untuk pesepak bola Indonesia ke luar negeri diluncurkan PSSI yang kemudian didukung Djarum. Program itu bernama Garuda Select. Bahkan, Djarum juga membeli klub Serie C Italia, Como 1907. Como lah nanti yang rencananya akan dijadikan wadah bagi para pemain terbaik Garuda Select.a

Bulutangkis dan Djarum

Olahraga tepok bulu atau yang kita kenal sebagai bulutangkis menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, hanya bulutangkis lah yang konsisten menuai prestasi dan bikin bangga masyarakat Indonesia. Dan Djarum lah adalah aktor besar di balik suksesnya bulutangkis hingga kini.

Sebut saja nama Liem Swie King, Christiana Hadinata, Icuk Sugiarto, Maria Kristin, Mohammad Ahsan, hingga Kevin Sukamuljo adalah nama-nama pemain yang berlatih di PB Djarum, yang ditakuti oleh pemain-pemain dunia. Bahkan dua nama terakhir masih aktif bermain.

bulutangkis djarum

Sumber: indozone.id

Namun, sejak kehadiran PP 109/2012 dunia olahraga berubah. Perusahaan rokok tidak boleh lagi memberikan sponsor untuk olahraga Indonesia. Yang menyedihkan, perusahaan rokok dianggap melakukan eksploitasi bagi mereka yang menyediakan pembinaan.

Padahal, bukan eksploitasi melainkan eksplorasi karena mencari bibit-bibit untuk menjadi yang terbaik dan memberikan sumbangsih prestasi bagi negara Indonesia. Lalu, perusahaan rokok lah yang berani menggelontorkan dana demi prestasi olahraga.

Lalu, melihat perkembangan terkini, bisakah pemerintah menanggung warisan beban finansial ketika olahraga Indonesia tidak lagi mendapatkan sponsor dari perusahaan rokok?