Pemerintah minta tambahan dana cukai rokok untuk makan siang gratis Boleh Merokok
CUKAI

Industri Rokok Dihajar Terus, Tapi Kini Pemerintah “Tergiur” Bantuan Dana Cukai Rokok untuk Makan Siang Gratis

Baru-baru ini DPR mengusulkan agar program makan siang gratis bisa mengambi anggaran dari dana cukai rokok. Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani.

Awalnya, ada usulan menyuntik anggaran makan siang gratis dari zakat. Namun, Irma tak setuju. Dia mengusulkan, bagaimana kalau mengambil cukai rokok saja? Itu lebih baik.

Cukai Rokok Jadi Sapi Perah 

Program makan siang gratis pada akhirnya memakan anggaran yang tidak sedikit. Sehingga, pemerintah perlu mencari sumber pendanaan lain agar program ini terus berjalan. Tapi apakah pantas mengambil cukai rokok untuk mendanai makan siang gratis? Bagi saya kok tidak.

Memang peruntukan cukai rokok ini ada banyak sekali. Idealnya pajak dari cukai rokok untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, dari sisi kesehatan, ekonomi, dan sosial.

Makanya, cukai rokok dibagikan ke daerah-daerah berupa Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT).

Tapi, bukan berarti cukai rokok serta merta menjadi sapi perah untuk membiayai program makan siang gratis ini. Karena pada prinsipnya program ini problematik.

Lebih-lebih, selama ini kan pemerintah serius betul menghimpit industri hasil tembakau. Lah kok sekarang mengais-ngais cukainya?

Makan Siang Gratis Timbulkan Masalah Baru

Sejak pertama kali diusulkan saat debat capres oleh paslon Prabowo-Gibran, sampai hari ini saya heran dengan program ini.

Pertanyaannya, di mana urgensi pemerintah memberlakukan kebijakan “aneh” ini? Masalah pendidikan di Indonesia itu bukan terletak pada tidak bisanya siswa makan siang. Bukan.

Namun, masalahnya adalah terletak pada sistem pendidikan Indonesia yang bobrok, fasilitas belum merata, sistem zonasi yang meresehan, gaji guru honorer yang memprihatinkan, dan sebagainya. Masih sangat banyak masalahnya.

Nah, dari sekian banyak persoalan pendidikan di Indonesia, kenapa pemerintah justru memilih program makan siang gratis? Bagi saya program ini tidak menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia. Malahan justru bisa menambah masalah baru di bidang pendidikan.

Karena dari program makan siang gratis ini anggaran yang pemerintah sangat banyak: mencapai Rp71 triliun.

Naikkan Gaji Guru Honorer Lebih Penting daripada Makan Siang Gratis

Maka, daripada anggaran triliunan itu untuk makan siang gratis, rasanya akan lebih baik untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia yang menuju ke persoalan sebenarnya.

Misal, anggaran itu untuk menaikkan taraf hidup guru honorer, membangun sekolah di pelosok, dan sebagainya dan sebagainya.

Bahkan saya sendiri sepakat kalau cukai rokok untuk hal itu saja. Daripada untuk makan siang gratis. Itu malah jauh lebih bermanfaat.

Atau cukai rokok untuk kesejahteraan petani di daerah-daerah yang selama ini tidak terjamah atau kebagian dana cukai rokok. Itu jauh lebih bermanfaat dan berguna daripada membiayai program makan siang gratis, proker aneh dari Prabowo-Gibran.

Juru Bicara Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), Khoirul Atfifudin

BACA JUGA: BPJS Tak Mau Tanggung Penyakit akibat Rokok, kalau Begitu Jangan Tanggung Juga Penyakit karena Gula atau Junk Food