Nasib Temanggung jika tak ada tembakau Boleh Merokok
PERTANIAN

Nasib Temanggung jika Sudah Tak Ada Tembakau, Jadi Kota yang Kehilangan Identitas

Setidaknya ada dua tanaman yang menjadi kebanggaan masyarakat Temanggung. Adalah kopi dan tembakau.

Mengenai kopi, belakangan Temanggung mendapat rezeki nomplok karena harga kopi sedang bagus. Tapi sedikit berbeda dengan tembakau, karena terus-menerus digenjet, maka penjualan komoditas ini pun tidak stabil.

Sehingga, di sana sekarang cukup banyak petani yang memilih membuat lembutan (istilah tembakau untuk tingwe).

Tembakau dan Temanggung: 2 Hal Tak Terpisahkan

Kalau menilik sejarah, antara tembakau dan Temanggung memang tidak terpisahkan. Tanaman itu bukan hanya tanaman biasa bagi masyarakat Temanggung, tapi ada persoalan politis dan budaya di baliknya.

Makanya, kota ini kemudian terkenal dengan julukan “Negeri Tembakau”. Bahkan banyak logo-logo, baik dari pemerintah maupun swasta, yang mengunakan unsur tembakau.

Yang paling mencolok yakni logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan logo klub sepakbola kebanggaan Laskar Bambu Runcing, yakni Persitema.

Tidak Mudah Berganti Tanaman Lain

Tembakau sudah menjadi identitas bagi masyarakat Temanggung. Identitas ekonomi dan budaya.

Lantas muncul pertanyaan, bagaimana nasib kota ini jika tidak ada lagi tanaman bahan dasar rokok itu? Sebagaimana cita-cita kaum antirokok yang selalu meminta petani tembakau untuk berganti tanaman.

Harus diakui, dari tahun ke tahun lahan tembakau di Temanggung terus berkurang. Para petani memilih untuk menanam tanaman lain seperti cabai dan kopi. Karena merasa tembakau tidak begitu menguntungkan.

Tentu tidak semua daerah di sana beranggapan seperti itu. Masih banyak daerah yang terus bergelut di sektor pertanian tembakau. Misalnya saja di Sindoro-Sumbing.

Sebab, ada banyak daerah di sana yang tanahnya tidak cocok untuk jenis tanaman lain selain tembakau.

Nasib Temanggung jika Tidak Ada Tembakau

Kembali ke pertanyaan sebelumnya: bagaimana nasib Temanggung jika tidak ada lagi tembakau di sana?

Selama ini, tanaman yang jadi bahan dasar rokok itu sudah menjadi identitas di Temanggung. Saya pun ketika berkenalan dengan orang lain, setiap saya mengenalkan diri dari Temanggung, respons orang pasti akan langsung “Oh yang sentra tembakau itu, ya?”

Maka, yang paling awal terjadi jika tidak ada lagi tembakau di sana adalah, kota kelahiran saya itu kehilangan identitasnya. Menjadi ironi ketika di sebuah kota berjuluk Negeri Tembakau, tapi tidak ada tembakau yang tumbuh di sana.

Belum bicara ekonomi dan kedaulatan rakyat kecil. Tembakau, selama ini adalah sumber penghidupan bagi Temanggung!

Juru Bicara Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), Khoirul Atfifudin

BACA JUGA: Malioboro Perlu Belajar dari Pasar Papringan Temanggung perihal Ruang Merokok yang Layak, Biar Tak Asal Denda