Setelah saya renungkan, rasa-rasanya ada empat momen nikmat menghisap rokok tembakau yang tidak bakal bisa digantikan rokok elektrik.
***
Perang nikotin makin terlihat jelas wujudnya. Pihak asing dengan leluasa memasarkan produk-produk alternatif penganti rokok konvensional ke khalayak luas.
Jenis produk alternatif ini ada banyak sekali. Mulai dari koyo nikotin, rokok elektrik, sampai model-model tembakau tanpa asap seperti IQOS. Semua produk itu digadang-gadang bisa menjadi alternatif penganti rokok tembakau.
Namun, rokok alternatif rasa-rasanya tidak akan pernah bisa menggantikan posisi rokok tembakau. Pasalnya, ada ruang-ruang yang tidak bisa mereka rebut.
Sebab, dari dulu hingga saat ini, rokok tembakau telah masuk ke dalam relung-relung kehidupan manusia.
Rokok Elektrik Tak Bisa Jadi Teman Kerja di Sawah
Selama ini rokok tembakau menjadi teman bagi orang-orang yang bekerja di sawah. Mereka menjadikan rokok tembakau sebagai teman saat sedang istirah. Di sini lah bagian yang tidak bisa rokok elektrik gantikan.
Saya tidak bisa membayangkan betapa lucu anehnya ketika para pekerja di sawah itu membawa produk alternatif seperti rokok elektrik.
Di sela-sela mereka menggarap lahan, lalu mengambil jeda untuk menghisap rokok elektrik. Ah, sama sekali nggak masuk! Nggak ada nikmat-nikmatnya juga buat petani.
Rokok Tembakau Tetap Sahabat Kuli Bangunan
Momen nikmat kedua yang tidak bisa produk alternatif gantikan adalah saat menjadi kuli bangunan. Saya pernah melihat celotehan di media sosial, “Berikan aku Surya satu bungkus. Maka akan aku bangunkan rumah untukmu.”
Kata-kata itu menjadi slogan di kalangan kuli bangunan. Sebab, nyaris semua kuli bangunan itu merokok. Tentu ada banyak jenis rokok yang mereka pilih, seperti Djarum 76 dan Gudang Garam Surya. Kadang juga mereka menyempatkan untuk tingwe.
Nah, apakah momen itu bisa digantikan dengan produk alternatif? Saya pikir tidak. Bagi kuli, rokok tembakau adalah senikmat-nikmatnya rokok untuk nge-charge energi.
Habis Makan Kok Menghisap Rokok Elektrik, Hambar!
Bagi para perokok, merokok sehabis makan terasa begitu nikmat. Biasanya sebagai penawar aneka rasa makanan yang masuk di mulut.
Terutama jika makanan amis atau pedas, rokok tembakau benar-benar mujarab sebagai penawarnya.
Saya pernah mencoba, sehabis makan mencoba menghisap rokok elektrik. Ah, rasanya hambar sekali.
Gayengnya Hajatan di Desa
Dalam tradisi masyarakat perdesaan, ketika ada hajatan, pihak tuan rumah umumnya menyuguhkan makanan, minuman, dan juga rokok.
Contoh ketika dalam hajatan tahlilan, biasanya rokok dimasukkan ke dalam gelas yang diisi beras. Kalau di hajatan pernikahan biasanya satu bungkus rokok diberikan kepada orang yang dimintai tolong (baca: sinoman).
Apa produk-produk alternatif bisa menggantikannya? Misal saat hajatan, lalu orang-orang mendapat suguhan rokok elektrik atau produk IQOS, sepertinya tidak.
Juru Bicara Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), Khoirul Atfifudin
BACA JUGA: Produk IQOS: Upaya Licik PT HM Sampoerna Merebut Pasar Rokok Konvensional