IQOS ancam kretek di Indonesia Boleh Merokok
OPINI

Upaya IQOS Mengusai Pasar Indonesia: Upaya Menyingkirkan Rokok yang Kita Hisap Sehari-hari

Saya pernah memberikan ulasan mengenai IQOS secara detail melalui tulisan ini. Tapi kalau tertarik dengan audio visual bisa tonton di sini.

Dari review itu muncul pertanyaan lagi, apakah produk IQOS (sebagai produk alternatif) bisa menggantikan rokok konvesional? Atau sedikit lebih spesifik lagi biar kontekstual, apakah produk IQOS bisa menggantikan rokok kretek?

Sejauh ini saya kira belum. Mengingat, peminat IQOS hanya dari kalangan tertentu: menengah ke atas. Itu pun tidak semua. Sedangkan untuk masyarakat menengah ke bawah yang merokok, tentu saja masih berpihak pada rokok konvesional.

Dan perlu dicatat, IQOS ini bukan produk asli Indonesia layaknya rokok kretek. IQOS adalah produk Philip Morris. Lebih bijak rasanya kalau kita mengonsumsi produk dalam asli Indonesia.

IQOS: upaya asing menguasai pasar nikotin di Indonesia

Apakah saya menolak produk asing? Tidak. Saya tidak anti terhadap asing. Yang ingin saya sampaikan adalah, produk IQOS ini  adalah upaya asing untuk menguasai pangsa pasar nikotin di Indonesia. Deskripsi lebih kasar lagi: kretek ingin disingkirkan agar IQOS tidak memiliki pesaing.

Jadi persoalan IQOS ini bukan hanya persoalan rasanya enak atau tidak enak. Mahal atau murah. Itu mah persoalan personal saja. Lebih penting dari itu, persoalan IQOS ini mengancam kedaulatan suatu negara, dalam hal ini Indonesia.

Sumbangsih yang tak serupa dengan industri hasil tembakau

Belum lagi dari sisi ekonomi. Sudah jadi rahasia umum kalau negara mendapatkan ratusan triliun dari cukai rokok setiap tahunnya. Itu tidak hanya terjadi beberapa tahun ke belakang saja, melainkan sejak zaman penjajahan dulu, cukai/pajak rokok sudah sangat membantu pendapatan negara.

Lalu dalam hal lapangan pekerjaan, industri rokok telah memberikan jutaan lapangan pekerjaan. Bahkan tidak sedikit warung-warung yang terbantu dari penjualan rokok walau hanya ketengan.

Dari situ muncul pertanyaan, apakah kalau IQOS menguasai pangsa pasar di Indonesia, produk ini mampu memberikan sumbangsing yang serupa? Saya pesimis.

Juru Bicara Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), Khoirul Atfifudin

BACA JUGA: 4  Momen Nikmat Menghisap Rokok Tembakau yang Tak Bisa Digantikan Rokok Elektrik