Kemasan Polos untuk Rokok Bukan untuk Mencegah Perokok Pemula, tapi Malah Rokok Ilegal Meningkat

kemasan polos untuk rokok

Bukan sesuatu yang mengejutkan apabila beberapa pernyataan dari teman-teman Komite Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) yang menginginkan kemasan polos untuk rokok. Beberapa pernyataan tersebut antara lain, untuk mencegah perokok pemula. Sebab, kehadiran kemasan yang bermacam-macam warnanya membuat orang akan tertarik, termasuk perokok pemula. 

Alasan-alasan seperti itu sebenarnya dapat dibantah dengan mudah. Pertama, alasan tersebut tidak masuk akal karena akan mengganggu hak intelektual setiap perusahaan. Kedua, rokok termasuk produk legal sehingga wajar apabila mempromosikan produknya dengan berbagai cara, termasuk warna. 

Maka dari itu, akan sangat aneh pola pikir dari Komnas PT apabila alasannya untuk mencegah perokok pemula. Jika memang alasannya untuk itu, mengapa pemerintah tidak bikin aturan agar konsumen yang hendak membeli rokok harus menunjukkan identitas diri? Misalnya KTP. 

Alasan-alasan Komnas PT Memang Mengada-Ada

Nama Komnas PT selalu mencuat mana kala ada kebijakan pemerintah yang hendak mengatur tentang industri hasil tembakau (IHT). Mereka akan selalu mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan yang membinasakan IHT. Seperti contoh, mereka ingin pemerintah untuk menaikkan cukai rokok. Setinggi-tingginya. Agar tidak ada perokok pemula. 

Mau kebijakannya cukai rokok, kemasan polos, kawasan tanpa rokok, ujung-ujungnya adalah mencegah perokok pemula. Sekarang, misalnya, Komnas PT selalu meminta pemerintah untuk menaikkan cukai rokok. Itu sudah pemerintah lakukan dalam satu dekade kecuali tahun 2014 dan 2019 (sepertinya 2025 juga tidak naik). 

Nyatanya, tetap ada kenaikan jumlah perokok. Bahkan, di beberapa statistik dunia, jumlah perokok di Indonesia mencapai nomor wahid. Anomali, bukan? Katanya cukai rokok untuk mengendalikan jumlah perokok, eh ternyata bukannya turun malah naik. Sebab, mencegah perokok pemula hanya dalih. Yang sebenarnya, ya pemerintah ingin dapat penerimaan negara sebanyak-banyaknya dari cukai rokok. 

Kemudian, sekarang merambah kemasan polos. Lagi-lagi alasannya mencegah perokok pemula. Padahal, ya belum tahu. Apalagi sudah kemasan polos eh mau ada tambahan persentase peringatan gambar kesehatan. Bahkan, informasi gambar kesehatan pun juga ada tambahan. Di sisi depan, belakang, samping kanan, dan kiri. Sungguh luar biasa, kelompok anti tembakau yang bernama Komnas PT. 

Kemasan Polos untuk Rokok Tidak Efektif

Yang harus disadari oleh pemerintah bahwa kemasan polos di beberapa negara cenderung tidak efektif. Di Australia, misalnya. Kemasan polos untuk rokok cenderung meningkatkan peredaran rokok ilegal. Akhirnya, jumlah perokok bukannya berkurang, eh malah bertambah. Kok bisa?

Ya, bisa saja. Sebab, perokok akan semakin banyak memiliki pilihan. Terlebih rokok ilegal cenderung berharga murah. Alhasil, perokok beralih ke sana. Hal ini sama Komnas PT ingin merugikan negara secara tidak langsung.

Di saat pemerintahan sekarang menginginkan penerimaan negara yang jumlahnya ribuan triliun, eh ternyata ada pihak-pihak yang tidak menghendakinya. Dan, pihak tersebut bernama Komnas PT. 

Artikel Lain Posts

Paling Populer